Jatuh merupakan salah satu penyebab utama cedera serius pada pasien, bisa terjadi pada pasien rawat jalan dan utamanya di rumah sakit dan fasilitas perawatan jangka panjang. Tiap tahun, ribuan pasien mengalami jatuh, padahal bisa dihindari dengan tindakan pencegahan yang tepat.
Kali ini eClinic akan memberikan informasi terkait pencegahan resiko jatuh pada pasien.
Permasalahan Pasien Jatuh
Pasien jatuh merupakan peristiwa dimana pasien rawat jalan atau pasien rawat inap mengalami jatuh. Arah jatuh bisa ke lantai, dengan atau tanpa ada orang yang menyaksikan, dengan atau tanpa adanya cedera. Penyebab jatuh pun beragam, bisa disebabkan karena faktor lingkungan maupun faktor fisik.
Permasalahan pasien jatuh ini sudah menjadi perhatian penting di dunia medis. Hal ini diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien. Sasaran keselamatan pasien yang terdiri dari 6 aspek, salah satunya yaitu mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
Guna mengurangi risiko cedera akibat jatuh pada pasien, tenaga medis perlu melakukan assesment pasien resiko dan penilaian ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh. Selain itu perlu juga bekerja sama dalam memberikan intervensi pencegahan pasien jatuh sesuai dengan prosedur.
Faktor Resiko Jatuh Pasien
Risiko jatuh pasien dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
-
Intrinsik
Faktor risiko intrinsik merupakan faktor-faktor yang berhubungan langsung dengan kondisi fisik maupun psikologis pasien. Bisa juga disebut sebagai faktor-faktor yang melekat pada individu seseorang dan dapat mempengaruhi mobilitas mereka.
Beberapa faktor intrinsik yang seringkali meningkatkan risiko pasien jatuh yaitu pasien yang sebelumnya pernah jatuh, pasien dengan gangguan kognitif seperti demensia, atau depresi, pasien dengan keluhan vertigo, kelemahan otot, hingga pasien yang berusia lebih dari 65 tahun.
-
Ekstrinsik
Sedangkan faktor risiko ekstrinsik merupakan faktor yang berhubungan dengan lingkungan disekitar pasien. Sebagai contoh adalah lantai basah/silau, pencahayaan yang kurang, dudukan toilet rendah, peralatan yang rusak, atau tidak aman.
Apa itu Assesment Pasien Resiko Jatuh?
Assesment risiko jatuh pasien adalah langkah awal untuk mencegah terjadinya jatuh pada pasien, apabila prosedur ini tidak dilakukan maka insiden jatuh akan terjadi pada pasien.
Prosedur ini sangat penting karena menentukan pencegahan resiko terjadinya jatuh pada pasien. Beberapa kondisi yang memungkinkan mengalami resiko jatuh sebagai berikut:
- Pasien lanjut usia
- Pasien dengan alat bantu
- Sesak nafas
- Bedrest / Istirahat total
- Pasien vertigo
- Pasien yang mengkonsumsi obat yang menyebabkan kantuk
- Bayi atau anak yang rewel atau gelisah
- Dsb
Pencegahan Resiko Jatuh
Supaya dapat mencegah terjadinya jatuh pada pasien di fasilitas kesehatan, maka ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai tindakan preventif. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan:
- Memastikan lingkungan atau lantai tidak licin
- Memastikan pengaman tempat tidur terpasang dengan baik
- Memastikan rem roda tempat tidur dalam keadaan terkunci
- Lampu menyala terang pada saat gelap atau malam hari
- Menyingkirkan barang berbahaya (pecah belah)
- Memasang gelang penanda resiko jatuh
- Kamar mandi dan WC dipasang sidereal
Itu tadi beberapa informasi yang dapat kami berikan terkait panduan pencegahan resiko jatuh pada pasien. Bisa diterapkan pada pasien rawat jalan atau pasien rawat inap di fasilitas kesehatan.
