Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, penerapan PPI di klinik menjadi hal yang krusial. Tidak hanya membantu melindungi pasien dari infeksi yang dapat terjadi selama perawatan, pedoman ini juga dapat melindungi tenaga kesehatan dan lingkungan klinik itu sendiri.
Kali ini eClinic akan membagikan artikel mengenai buku pedoman teknis PPI klinik. Dengan panduan praktis dan menjawab berbagai pertanyaan seputar pencegahan infeksi di lingkungan klinik. Simak terus untuk mendapatkan informasi lengkap yang dapat meningkatkan mutu dan standar kebersihan serta keselamatan di klinik Anda.
Definisi Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
Sebelum mengetahui definisi dari PPI, mari kita bahas secara singkat apa itu definisi infeksi. Penyakit infeksi yang didapat di rumah sakit dikenal sebagai infeksi Nosokomial (Hospital Acquired Infection atau HAIs).
Menurut Permenkes 27 tahun 2017, infeksi merupakan sebuah kondisi yang muncul disebabkan oleh mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai gejala klinis. Sumber infeksi dapat berasal dari masyarakat hingga fasilitas pelayanan kesehatan.
HAIs dapat dicegah apabila fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau klinik menerapkan program PPI dengan baik. Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya untuk melindungi setiap individu dari risiko tertular infeksi baik dari lingkungan umum maupun saat individu tersebut menerima perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.
Strategi Implementasi Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
Penerapan program PPI di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) diharapkan dapat berjalan dengan efisien dan efektif mengikuti kebijakan dan standar prosedur yang telah ditetapkan. Untuk itu setiap FKTP diharapkan menerapkan strategi sebagai berikut:
- Membentuk komite/tim/penanggung jawab PPI, menyediakan buku pedoman PPI, membuat kebijakan yang mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan
- Merencanakan dan memenuhi sarana, prasarana, peralatan, SDM dan anggaran untuk pelaksanaan program PPI sesuai dengan kemampuan dan skala prioritas yang telah ditetapkan oleh FKTP tersebut
- Menerapkan program PPI secara konsisten, komprehensif, berkelanjutan pada pelayanan kesehatan di FKTP baik dilaksanakan di dalam atau di luar fasilitas pelayanan kesehatan
- Melaporkan adanya kejadian infeksi, melakukan surveilans dan ICRA sebagai bagian dari upaya perbaikan mutu pelayanan yang berkelanjutan
Teknis PPI Klinik
Untuk memastikan pelaksanaan pencegahan pengendalian infeksi (PPI) di klinik sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku, maka perlu diperhatikan teknis PPI klinik sesuai buku pedoman dari Pemerintah. Berikut merupakan langkah sistematis atau teknis PPI Klinik:
- Membentuk struktur organisasi komite PPI
- Menyusun pedoman dan SPO (Standar Prosedur Operasional) mengenai PPI
- Menyelenggarakan tatalaksana kewaspadaan standar beberapa aspek:
- Kebersihan tangan
- Alat pelindung diri (APD)
- Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
- Pengendalian lingkungan
- Pengelolaan limbah
- Penatalaksanaan linen
- Perlindungan kesehatan petugas
- Penempatan pasien
- Etika batuk
- Praktek menyuntik dengan aman
- Praktek lumbal pungsi dengan aman
- Menyelenggarakan tatalaksana kewaspadaan berdasar transmisi
- Kewaspadaan transmisi melalui kontak
- Kewaspadaan transmisi melalui droplet
- Kewaspadaan transmisi melalui udara (airborne precaution)
- Surveilans infeksi terkait pelayanan kesehatan
- Melaksanakan training tentang PPI
- Monitoring dan evaluasi PPI dengan Infection Control Risk Assessment (ICRA)
Dengan menerapkan pedoman pencegahan pengendalian infeksi secara tepat, Anda dapat memastikan bahwa lingkungan klinik aman dan terbebas dari risiko infeksi bagi pasien maupun tenaga kesehatan.
Untuk mempermudah pengelolaan klinik dan memastikan terhadap standar PPI, gunakan eClinic. Sistem informasi manajemen klinik digital yang menawarkan berbagai fitur yang membantu Anda dalam mengelola dan memantau semua aspek operasional klinik Anda.
Dapatkan penawaran menarik sekarang, dan coba secara gratis di sini.