Untuk dapat menjaga kesehatan lingkungan dan mencegah infeksi serta kontaminasi, diperlukan pengelolaan limbah medis yang tepat. Apabila tidak dikelola dengan baik, bisa berdampak negatif pada ekosistem sekitar, terutama untuk kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan SOP (Standard Operating Procedure/Prosedur Operasi Standar) pengelolaan limbah medis. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa tiap tahapannya dilakukan dengan benar dan aman. Berikut adalah SOP pengelolaan limbah medis yang harus Anda ketahui.
Apa itu Pengelolaan Limbah Medis?
WHO mendefinisikan limbah medis sebagai limbah yang dihasilkan oleh kegiatan perawatan kesehatan, mulai dari jarum, jarum suntik bekas pakai, bagian tubuh, sampel diagnostik, darah, bahan kimia, obat-obatan, perban kotor, hingga bahan radioaktif.
Pengelolaan limbah merupakan bagian krusial dari perawatan dan kesehatan. Pengelolaan limbah medis yang buruk dapat menyebabkan petugas medis, petugas penangan limbah, dan masyarakat terpapar infeksi, efek toksik, cedera, hingga risiko lain yang dapat mencemari ekosistem.
Poin-Poin Penting Dalam SOP Pengelolaan Limbah Medis
Dengan adanya SOP pengelolaan limbah medis yang terstruktur, fasilitas kesehatan dapat memastikan bahwa setiap prosedur penanganan limbah dilakukan sesuai dengan standar keselamatan dan regulasi yang berlaku.
Berikut adalah beberapa poin penting dalam SOP pengelolaan limbah:
- Nomor dokumen
- Nomor revisi
- Tanggal terbit
- Halaman
- Pengertian
- Tujuan
- Kebijakan
- Referensi
- Prosedur atau langkah-langkah
- Diagram alir
- Hal yang perlu diperhatikan
- Unit terkait
Contoh Prosedur SOP Pengelolaan Limbah Medis
SOP pengelolaan limbah medis didesain untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur dalam setiap tahap penanganan limbah medis. Berikut ini adalah contoh prosedur atau langkah-langkah SOP pengelolaan limbah medis dari eClinic:
- Menyediakan tempat sampah khusus yang diperuntukkan limbah medis (tempat sampah haruslah kuat, tahan bocor, dan bertutup) di dekat sumber sampah
- Menyediakan tempat sampah khusus benda tajam (safety box), tempat untuk membuang jarum, ampul, spuit, dan benda tajam lainnya
- Melapisi tempat sampah medis dengan kantong plastik sesuai dengan kategori limbah medisnya
- Memasukkan sampah medis hasil dari pengobatan, UGD, KIA-KB, laboratorium, hingga bagian farmasi atau obat-obatan ke dalam tempat sampah dan tutup dengan rapat kembali
- Memasukkan ke tempat penampungan sampah medis sementara yang ukurannya lebih besar (kuat, tahan terhadap air/tahan bocor, dan tertutup) ataupun menyimpannya di dalam tempat penyimpanan limbah medis dengan syarat sebagai berikut:
- Tidak rawan bencana
- Lokasi penyimpanan bebas dari banjir
- Berada diluar kawasan lindung
- Sesuai dengan rencana tata ruang
- Mengirimkan limbah medis yang telah dikumpulkan di dalam tempat sampah penampungan sampah sementara menggunakan alat angkut yang kuat, tahan air, dan tertutup.
Sistem Informasi Manajemen Klinik untuk Klinik Anda yang Lebih Baik
Dalam era digital ini, mengelola limbah secara efektif juga membutuhkan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dan handal. eClinic merupakan SIM klinik yang menawarkan solusi lengkap untuk manajemen klinik Anda, termasuk berbagai fitur yang menguntungkan Anda sebagai pengelola klinik maupun pasien.
Dengan menggunakan eClinic, tiap langkah dalam SOP dapat dipantau dan diatur secara efisien. Jadi tunggu apalagi? Gunakan eClinic untuk meningkatkan manajemen klinik Anda secara keseluruhan dan memastikan operasional yang lebih aman dan efektif. Coba gratis di sini dan rasakan sejuta manfaat eClinic untuk klinik Anda!