Search
Close this search box.
Langganan
Sekarang, Diskon
50

*Syarat & Ketentuan berlaku

Isi Konten

Apa Itu ICRA (Infection Control Risk Assessment)
Home » Pengendalian Infeksi » Apa Itu ICRA? Definisi dan Langkah-Langkah ICRA

Isi Konten

Apa Itu ICRA? Definisi dan Langkah-Langkah ICRA

Sampai saat ini perkembangan infeksi rumah sakit (Healthcare-Associated Infection) terus meningkat. ICRA merupakan suatu sistem dalam upaya fasilitas kesehatan mencegah terjadinya infeksi di lingkungan fasilitas kesehatan. 

eClinic akan membahas apa itu ICRA dan mengapa sistem ini penting diterapkan, serta langkah-langkah ICRA dalam pelaksanaannya. Simak informasi lengkapnya di bawah ini! 

Definisi ICRA 

Apa itu ICRA? Infection Control Risk Assessment (ICRA) merupakan proses multidisiplin yang bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi pada fasilitas pelayanan kesehatan. Proses ini mendokumentasikan upaya untuk memerptimbangkan populasi pasien, fasilitas, dan program yang ada. 

Berikut merupakan tiga fokus utama dalam ICRA: 

  1. Mengurangi risiko infeksi.
  2. Merencanakan dan mendesain fasilitas, konstruksi, renovasi, dan pemeliharaan.
  3. Memahami infeksi, agen infeksi, dan lingkungan perawatan yang memungkinkan organisasi mengantisipasi dampak potensial. 

Program ini merupakan pengkajian yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif terhadap risiko infeksi terkait aktivitas pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, serta mengenali apa saja ancaman atau bahaya dari aktivitas tersebut. 

ICRA mencakup penilaian beberapa aspek penting terhadap pengendalian infeksi seperti kepatuhan cuci tangan, pencegahan penyebaran infeksi, manajemen kewaspadaan kontak, serta pengelolaan resistensi antibiotik.  

Langkah-Langkah ICRA 

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, pengkajian risiko infeksi (Infection Control Risk Assessment / ICRA) terdiri dari 4 langkah-langkah, yaitu sebagai berikut: 

  1. Identifikasi Risiko

    Identifikasi merupakan langkah pertama dalam proses ICRA. Pada tahapan ini, semua potensi sumber infeksi diidentifikasi, termasuk dari lingkungan hingga prosedur medis. Proses manajemen identifikasi risiko meliputi:

    • Perhitungan dampak potensial dan kemungkinan frekuensi munculnya risiko 
    • Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dan pekerjaan yang menempatkan pasien, tenaga medis, dan pengunjung pada risiko 
    • Mengidentifikasi agen infeksius yang terlibat 
    • Mengidentifikasi bagaimana cara transmisinya 
  2. Analisa Risiko

    Setelah risiko diidentifikasi, maka langkah yang selanjutnya adalah analisa resiko. Beberapa pertanyaan yang membantu analisa risiko penyebab infeksi yaitu sebagai berikut:

    • Mengapa hal ini dapat terjadi? 
    • Berapa sering hal ini terjadi? 
    • Siapa saja yang berkaitan atau berkontribusi terhadap kejadian tersebut? 
    • Dimana kejadian tersebut terjadi? 
    • Apa saja dampak yang paling mungkin apabila tindakan yang sesuai tidak dilakukan? 
    • Berapa besar biaya untuk mencegah kejadian tersebut? 
  3. Kontrol Risiko

    Langkah ICRA yang ketiga adalah kontrol risiko, berikut adalah tugas yang perlu dilakukan dalam tahapan kontrol risiko:

    • Mencari strategi untuk mengurangi atau mengeliminasi risiko yang akan menjadi masalah 
    • Menempatkan rencana pengurangan risiko yang sudah disetujui pada masalah
  4. Monitoring Risiko

    Monitoring risiko adalah langkah terakhir dalam proses ICRA, yang melibatkan tugas untuk memastikan rencana pengurangan risiko yang sudah dirancang telah dilaksanakan. Ini dapat dilakukan dengan audit atau surveilans dan memberikan feedback kepada staf atau manajer terkait.

Berikut merupakan skema langkah-langkah ICRA yang perlu Anda ketahui: 

Skema langkah-langkah ICRA
Skema langkah-langkah ICRA, Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017

Laporan ICRA

Jika tadi kita sudah mengetahui apa itu ICRA dan langkah-langkah ICRA sekarang kami akan mengajak Anda untuk tahu apa saja yang harus ada di dalam laporan ICRA. Laporan ICRA harus mencakup beberapa elemen penting yang tadi sudah kita bahas di atas untuk memastikan kelengkapan dan keefektifannya. Laporan ICRA harus mencakup identifikasi risiko, analisa risiko, kontrol risiko, monitoring dan evaluasi, dokumentasi dan komunikasi.

Kesimpulan 

Sebagai kesimpulan, ICRA merupakan alat vital dalam menjaga standar pencegahan infeksi di fasilitas kesehatan. Dengan memahami apa itu ICRA dan langkah-langkah ICRA, klinik Anda dapat mencegah dan mengurangi terjadinya infeksi dan meningkatkan keselamatan pasien, pengunjung, dan staf medis. Untuk meningkatkan produktivitas klinik Anda, gunakan eClinic sebagai sistem informasi manajemen. Dengan berbagai fitur unggulan seperti manajemen pasien, penjadwalan janji temu dengan dokter, dan pelaporan yang terintegrasi, eClinic akan membantu Anda mengoptimalkan kegiatan operasional di klinik. Coba gratis sekarang disini.

  1. Infection Control Risk Assessment (ICRA) and Permit. (2018). Colorado Hospital Association 
  2. Lardo, Soroy, et al. “Infection Control Risk Assessment (ICRA).” Cermin Dunia Kedokteran, vol. 43, no. 3, 2016, pp. 215-219, doi:10.55175/cdk.v43i3.35.
  3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
- New Version -
eClinic Leap Logo
Let's Go Akreditasi Paripurna

eClinic leap didesain sesuai dengan standar persyaratan dokumen untuk akreditasi klinik paripurna!

Featured Post
Kembangkan Klinik Anda bersama kami.