Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan SOP atau Standar Operasional Prosedur. Fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, hingga puskesmas harus menerapkan SOP, supaya kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Salah satu kegiatan di klinik yang juga membutuhkan SOP adalah penerimaan obat. Kali ini eClinic, akan membahas informasi mengenai SOP penerimaan obat di klinik. Simak lengkapnya di bawah ini!
Definisi dan Manfaat Penerapan SOP
Menurut Sailendra, SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan sebuah pedoman yang dipakai untuk membenarkan bahwa aktivitas operasional sebuah instansi atau organisasi berjalan dengan lancar dan baik.
SOP merupakan alat yang berguna untuk mengkomunikasikan prosedur yang benar dalam menjalankan pekerjaan. Berikut adalah beberapa manfaat SOP:
- Untuk standarisasi dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kelalaian dan kesalahan dalam pekerjaan
- Membantu pekerja lebih mandiri dan tidak bergantung
- Menyediakan pedoman bagi setiap petugas yang bertanggung jawab melakukan pekerjaan tertentu
- Sebagai bahan training untuk membantu petugas baru
Isi SOP Penerimaan Obat di Klinik
Penerimaan obat merupakan kegiatan menerima obat ataupun bahan medis habis pakai dari instalasi farmasi kabupaten maupun kota sesuai dengan permintaan yang sebelumnya diajukan.
Tujuan dibuatnya SOP ini supaya obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasar permintaan yang telah diajukan. Berikut adalah isi dari SOP penerimaan obat di klinik:
- Nomor Dokumen
- Nomor Revisi
- Tanggal Terbitan
- Tanggal Mulai Berlaku
- Disiapkan oleh
- Diperiksa oleh
- Disetujui oleh
- Pengertian
- Tujuan
- Kebijakan
- Referensi
- Prosedur
- Diagram alir
- Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Unit terkait
- Dokumen terkait
- Rekaman historis perubahan
Setelah dibuat SOP harus dilakukan uji coba supaya mudah dipahami, mudah dipakai (user friendly) oleh petugas terkait. Sesudahnya dilakukan uji coba mungkin dapat dilakukan penyempurnaan dan dilakukan sosialisasi.
Contoh Langkah-Langkah SOP Penerimaan Obat di Klinik
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk SOP penerimaan obat di Klinik:
- Petugas melaksanakan pemeriksaan obat yang diterima, mencakup jumlah kemasan, jenis, jumlah obat, bentuk obat yang sesuai dengan isi dokumen dan ditandatangani oleh petugas penerima
- Petugas dapat mengajukan keberatan apabila obat tidak memenuhi syarat baik dari segi kualitas, tanggal kadaluarsa, jumlah isi dalam satuan kemasan maupun jumlah satuan kemasan jika terdapat kekurangan
- Petugas wajib untuk menuliskan jenis obat yang kurang (jumlah kurang, rusak, dan lain-lain)
- Petugas melakukan pencatatan penerimaan obat, dimana setiap penambahan obat dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok.
Sekarang Anda sudah tahu bagaimana contoh dari SOP penerimaan obat di klinik. Penerimaan obat merupakan salah satu hal yang penting dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu perlu diterapkan SOP untuk konsistensi dan mengurangi kelalaian dalam pengecekan dan penerimaan obat.
Ingin Meningkatkan Produktivitas Klinik Anda?
Dunia medis yang dinamis menuntut kita bekerja dengan cepat dan akurat. Salah satunya adalah dengan membuat proses administrasi menjadi digital. Jika Anda ingin meningkatkan produktivitas klinik Anda, maka Anda bisa memanfaatkan eClinic.
eClinic merupakan SIM klinik terpercaya, hadir untuk meningkatkan mutu klinik Anda dengan beragam fitur yang bermanfaat. Mulai dari executive dashboard, pendaftaran pasien, rekam medis elektronik, ePrescription, transaksi penjualan dan kasir, janji temu dengan dokter dan masih banyak fitur menarik lainnya. Tunggu apalagi? Mulai perubahan menjadi lebih baik dari sekarang, coba gratis di sini.