Apakah Anda pernah mendengar pelayanan klinik sanitasi? Klinik sanitasi merupakan salah satu upaya fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau klinik, untuk memberikan pelayanan kesehatan preventif kepada masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan tersebut, tentu saja dibutuhkan SOP (Standard Operating Procedure/Prosedur Operasi Standar) sehingga prosedur berjalan dengan lancar. Kali ini, eClinic akan mengajak Anda untuk memahami apa saja isi dari SOP klinik sanitasi beserta contohnya.
Apa itu Klinik Sanitasi?
Salah satu poin yang ada di dalam SOP Klinik Sanitasi yaitu definisi atau pengertian kegiatan itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum menyusun SOP tersebut, Anda harus lebih dulu memahami apa itu klinik sanitasi.
Klinik sanitasi merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan tenaga medis terhadap masyarakat guna mengatasi berbagai masalah kesehatan lingkungan. Tujuannya adalah untuk memberantas penyakit berbasis lingkungan. Diterapkan dengan melakukan komunikasi secara timbal balik berupa penyuluhan, bimbingan, dan bantuan teknis dari petugas medis.
Sasaran dari program klinik sanitasi ini adalah pasien yang memiliki diagnosa penyakit berbasis lingkungan dan masyarakat untuk konsultasi atas permintaan mandiri.
Isi SOP Klinik Sanitasi
Secara umum, berikut merupakan poin-poin yang harus ada pada SOP klinik sanitasi:
- Nomor dokumen
- Nomor revisi
- Tanggal terbit
- Halaman
- Pengertian/Definisi
- Tujuan
- Kebijakan
- Referensi
- Alat dan bahan
- Prosedur atau langkah-langkah
- Diagram alir
- Hal yang perlu diperhatikan
- Unit terkait
Sebagai catatan bahwa poin di atas bisa ditambahkan sesuai dengan kebutuhan unit pelayanan kesehatan.
Contoh Prosedur/Langkah-Langkah SOP Klinik Sanitasi
Untuk memudahkan Anda dalam menyusun standar operasional prosedur klinik sanitasi, eClinic akan memberikan contoh dari prosedur atau langkah-langkah yang bisa menjadi referensi Anda. Berikut ini adalah prosedur untuk SOP klinik sanitasi:
- Petugas medis merujuk pasien yang membutuhkan konsultasi ke klinik sanitasi.
- Menerima rujukan dari petugas.
- Mencatat identitas pasien ke dalam buku register. Isi identitas pasien dapat berupa:
- Nama,
- Usia,
- Jenis kelamin,
- Alamat,
- Pekerjaan,
- Diagnosis penyakit.
- Petugas melakukan wawancara atau konseling singkat dengan pasien maupun keluarganya yang mencakup kejadian penyakit, keadaan lingkungan, hingga kebiasaan yang diduga berkaitan dengan penyakit.
- Membantu pasien untuk dapat menyimpulkan permasalahan lingkungan di sekitarnya maupun kebiasaan yang berkaitan dengan penyakit yang dialami.
- Membantu memberikan saran tindak lanjut yang sesuai dengan permasalahan.
- Apabila diperlukan, membuat kesepakatan dengan pasien atau keluarga berkaitan dengan jadwal kunjungan lapangan.
Permudah Sistem Administrasi dengan eClinic
Di zaman yang serba digital ini, Anda perlu meningkatkan produktivitas klinik Anda dengan memanfaatkan eClinic. Merupakan sistem informasi manajemen terintegrasi yang akan membantu Anda dalam aktivitas operasional klinik. Dengan berbagai fitur andalannya, akan mengurangi human error yang sering terjadi. Berikut adalah beberapa kelebihan jika Anda menggunakan eClinic:
- Pencatatan yang lengkap secara digital dan menyeluruh
- Modul rekam medis yang memenuhi standar sesuai dengan PMK No. 24 Tahun 2022
- Terintegrasi dengan PCare BPJS
- Terintegrasi dengan platform Satu Sehat dari Kementrian Kesehatan
- Dengan pengelolaan persediaan farmasi yang membantu untuk mempermudah transaksi obat bebas dan resep, menentukan harga, stock opname, manajemen pengembalian obat, pembelian dan distribusi obat ke unit yang lainnya, hingga laporan penjualan
- Memudahkan pasien karena dilengkapi dengan aplikasi Klinisia, pasien dapat melakukan registrasi untuk klinik dan booking online serta melihat antrian yang terintegrasi dengan BPJS.
Tunggu apalagi? Segera kembangkan klinik Anda bersama tim profesional kami. Coba gratis dengan mengajukan permintaan demo melalui link ini.
